=>=>Suara Menakutkan di Rumah Kakek<=<=
HAri itu aku, adik dan ayahku ingin tinggal dirumah kakek yang sudah lama tidak dipakai, kurang lebih sih 4 tahun setelah kakekku sudah meninggal dikarenakan kanker paru-paru yang hinggap dikakek selama 32 tahun, aku pergi kesana menggunakan mobil dan berangkat pada waktu 10.35 WIB.
Sesampainya disana entah mengapa aku merasakan hawa yang belum pernah aku rasakan, hawanya panas sampai-sampai menyengat dikulit dalamku, dan didepan rumah kakekku pun bertaburan bunga-bunga melati yang baunya membuat aku merinding. Disana aku disuruh untuk memilih kamar oleh ayahku, aku dan adikku memilih kamar yang berada disebelah gudang, kamarnya sangat kotor tetapi dikamarku juga berbau melati. Lalu aku membersihkan rumah dengan ayah dan adik, aku membersihkan kamar, ayah dan adikku membersihkan ruang tamu dan yang lain.
Malam pun telah tiba, aku dan adikku pergi kekamar untuk tidur. Disanalah peristiwa mencengkam terjadi, aku berusaha untuk tidur tetapi tidak bisa, adikku sudah tertidur lelap, dan aku menengok ke jam sudah jam 23.21 WIB. Tanpa diduga aku mendengar suara seperti teriakan, aku pun sangat ketakutan sekali.
Selidik punya selidik ternyata suara itu berasal dari gudang sebelah kamarku. Aku ingin mengetahuinya tetapi aku sangat ketakutan sehingga aku tidak jadimenyelidiki sumber suara jeritan itu.
Keesokan harinya, aku dan adikku bangun pagi-pagi untuk pergi sekolah. Aku sekolah di Kampus Rajatinggir dan adikku bersekolah di SD Cigenem 32 dan sudah kelas 6. Pada pagi hari itu juga aku menceritakkan kejadian pada malam itu ke adik dan ayah, tetapi mereka tidak percaya dan ayah berkata bahwa aku cuma bermimpi saja, adik pun berkata “aku nggak pernah mendengar itu kak, kakak paling cuma berhalusinasi saja?”, tetapi aku yakin bahwa itu bukan halusinasi atau mimpi, itu nyata!.
Pada waktu di kampus aku masih teringat-ingat kejadian pada malam itu. Aku bercerita kepada teman-teman tetapi tak ada yang percaya, termasuk kawan baikku “Mita”, dia pun tak percaya sama aku.
Malam pun terasa sangat cepat. Aku bangun dari tidurku karna haus sekali, jam disini menunjukkan waktu pukul 01.52 WIB. Aku turun kebawah untuk meminum air, saat aku melewati gudang, kudengar suara seperti malam itu yang sangat menakutkan, aku pun memberanikan diri untuk masuk kedalam gudang itu, aku mengintip dibalik pintu gudang dan tanpa disangkanya aku melihat bayangan yang berada di dalam gudang itu. Lalu ada seseorang yang tiba-tiba memegang pundakku, aku menengok secara pelan-pelan dan yang ternyata ayah yang memegang pundakku, aku merasa sangat lega karna ternyata ayah yang memegang pundakku
Lalu ayah berkata “Cindi, apa yang kamu lakukan malam hari ini?” “Eh ayah, aku bangun cuma pengen minum air doang kok?” kataku. Lalu aku pergi kebawah menuju dapur untuk minum dan pergi tidur lagi.
Keesokan harinya aku bangun untuk pergi kesekolah. Pada waktu makan pagi ayah berkata bahwa ia akan lembur keluar kota untuk bekerja selama 1 minggu, dan aku dipesankan untuk menaruh sayur dan buah-buahan setiap aku pergi tidur didepan gudang dan jangan pernah kamu masuk. Aku sangat heran mengapa ayah menyuruh aku untuk meninggalkan makanan didepan gudang itu.
Disekolah aku mengajak Mita untuk menginap dirumahku selama 5 hari kedepan. Aku akan membenarkan ceritaku bahwa aku benar-benar mendengar suara menakutkan itu.
Pada malam harinya aku menyiapkan makanan yang dipesan oleh ayahku, aku menaruh itu didepan pintu gudang seperti yang ayah katakan, Mita heran kepadaku dan aku pun menceritakan bahwa ini merupakan pesan ayah. Aku tidur bersama Mita dan adikku tidur dikasur satunya lagi.
Keesokan harinya aku bingung karena makanan yang aku taruh sudah habis, aku heran dan bertanya kepada Mita “Eh Mita, apakah kamu melihat ada orang yang memakan ini?”, lalu Mita berkata “Gak tau, mungkin kucing yang makan?”, aku berkata “Mana mungkin kucing yang memakan sayuran dan buah-buahan mentah?”, Mita berkata “Iya sih, tapi mana mungkin ada orang dirumahmu, kan rumahmu dikunci dengan rapat?”, aku pun terheran-heran dan mencoba untuk mencari tahu siapa yang memakan semua ini, apakah ini semua ada hubungannya dengan suara yang berada digudang itu.
Malam pun tiba, waktu itu aku menaruh makanan didepan gudang seperti kemarin dan juga menaruh handy cam untuk melihat siapa yang memakan makanan yang ditaruh di depan pintu gudang. Aku pun tidur.
Besoknya aku melihat makanan yang sudah habis dimakan. Lalu aku melihat hasil rekaman yang aku rekam didekat pintu ini. Betapa terkejutnya aku melihat seseorang keluar dari gudang dan mengambil makanan yang aku taruh didepan pintu gudang, aku memberitahukan kejadiannya kepada Mita. Setelah itu aku mengajak Mita masuk kegudang untuk melihat siapakah yang ada didalam gudang itu, “Tapi kan kamu kaga boleh masuk ke dalam gudang oleh bapakmu?” kata Mita, Aku berkata “Tapi kan kita cuma memeriksa saja siapa yang ada didalam gudang itu?”, “Tapi..,”, “Ayolah” Aku memotong pembicaraan Mita, “Baiklah...” Kata Mita. Akhirnya aku pergi ke dalam gudang untuk mengecek siapakah orang yang ada didalam gudang.
Disana aku merasakan takut dan merinding. Tiba-tiba terdengar suara teriakan diarah kananku. Aku menengok kekanan tiba-tiba ada seseorang diarah kananku. Aku berteriak sekencang-kencangnya. Lalu makhluk itu menangkapku kedalam ruangan yang berada didalam gudang, sedangkan Mita berlari keluar gudang.
Diruangan itu aku hanya duduk ketakutan. Ternyata ruangan ini adalah kamar. Kemudian ada seseorang masuk kekamar ini, ternyata dialah orang menakutkan itu. Aku ketakutan sekali. Kemudian dia memberiku sesuatu, sebuah mainan?. Aku bingung sekali kenapa orang menakutkan itu memberiku mainan?, Lalu aku bertanya “Ke..kenapa k..k..amu memberikan aaku m..m..mainan?”, dia tidak menjawab sama sekali perkataanku. “kekenapa kamu tidak menjawab?”, dia masih belum menjawab. Dia menatapku dengan penuh. Tetapi siapa dia.
Beberapa lama kemudian ayah datang dan menghampiriku, “Apa kamu tidak apa-apa?” kata ayah, lalu aku berkata “Tidak apa-apa”, ayah menjawab “Oh kenapa kamu memasuki gudang ini?”, aku menjawab “karena aku ingin tahu siapa yang berada didalam gudang ini, omong-omong siapa dia?”, ayah berkata “Ini adalah kakakmu Zera”, aku berkata “Kakak, kenapa aku tidak tahu kalau aku punya kakak?”, ayah menjawab “Dia malu bertemu kamu sama adik karena dia cacat dari lahir?”, “Kenapa harus malu?”kataku, “Kurasa dia tidak malu lagi?”, “Ya sudah, ayo kak kita keluar ayah, kakak?”kataku, “Ya sudah ayo kita keluar!”
Akhirnya berakhirlah kisahku, tenyata orang yang berada didalam gudang itu adalah kakakku yang cacat dan bisu. Kalau kakakku bisu, lalu siapa yang berteriak malam-malam?.
*tamat*
